Minggu, 30 Oktober 2011

Mempersiapkan Pembelajaran dengan Keunikan Otak Pebelajar

Pada dasarnya otak manusia itu unik. Menurut teori otak ini, otak manusia di bagi menjadi 3 yaitu otak reptil, sistem limbik, dan neikorteks. Proses pendidikan mestinya mengembangkan setiap bagian otak. Jika proses pembelajaran mampu mencapai otak neokorteks, maka otak reptil dan sistem limbik akan terkembangkan. Struktur otak manusia sendiri diwarnai dengan variasi yang berkaitan dengan bakat seseorang. Bakat tersebut merupakan bawaan sejak lain atau dengan kata lain genetik, namun bakat disini juga bisa dibentuk dari faktor lain seperti lingkungan. Bakat erat kaitannya dengan intelegensi namun belum tentu orang yang memiliki intelegensi tinggi adalah orang berbakat.

Otak manusia yang unik tersebut memiliki 2 belahan. Otak kiri yang berperan dalam kemampuan baca, tulis, hitung dan fungsi kognitif lainnya. Sementara otak kanan sebagai bentuk berpikir paralel, kreatif, intuitif, dan imajinatif dan sebagai penghubung kedua belahan tersebut terdapat otak tengah. Otak kita bersifat plastis, artinya semakin banyak kita isi, otak akan semakin mekar. Dalam otak kita terdapat berbagai macam informasi yang bisa bersifat short term memory dan long term memory.

Pada setiap tahap perkembangan otak, sejumlah gen tertentu dipengaruhi oleh factor lingkungan tertentu. Gen tidak membentuk pola pembelajaran, namun mereka memang merepresentasikan risiko atau kesempatan yang diperkaya, kesempatan baginya untuk menjadi seorang jenius menjadi rendah. Di sisi lain, seseorang dengan gen rata-rata, yang dibesarkan dalam lingkungan yang mendukung dan menstimulasi secara intelektual, bisa saja mencapai tingkat yang sangat luar biasa disebabkan oleh lingkungannya yang diperkaya.

Apa yang diyakini sesorang tentang dirinya dapat mempengaruhi pembelajaran dengan sangat kuat. Apabila seorang pembelajar merasa diberdayakan maka keyakinan-keyakinannya akan cenderung lebih positif. Sikap positif tesebut membangun kekuatan di atas dirinya dan sangat membantu dalam pembelajaran. Keyakinan internal atas dirinya sendiri dan lingkungannya adalah hal-hal yang sangat mempengaruhi sikap eksternalnya.

Untuk dapat memperoleh keyakinan positif tersebut diats tentunya pembelajar perlu dipersiapkan dengan baik segala sesuatunya. Tak luput pula nutrisi-nutrisi yang baik agar dapat membentuk otak yang baik bagi pembelajar guna kelancaran pembelajaran. Nutrisi yang baik menunjang pemfungsian neuron-neuron yang sehat, bahan bangunan yang penting bagi performa mental. Kebutuhan yang paling penting adalah oksigen dan glukosa, diperoleh dengan cara mengkonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan. Otak juga membutuhkan air murni (air putih) setiap hari untuk pembelajaran yang optimal Selain air dan oksigen, Judith Wurtman, Ph.D. (1986) dalam Eric Jensen (2007) mengatakan bahwa asam amino dapat mempengaruhi tahap pembelajaran, baik secara positif maupun negatif.

Selain nutrisi, mental si pembelajar juga perlu dibentuk dalam mempersiapkan pembelajaran. salah satunya dengan tidak membatasi cita-cita tujuan dan sasaran dari proses pembelajaran tersebut. Biarkan para siswa menetapkan sasrannya sendiri dan buatlah mereka menemukan keyakinan atas diri mereka yang dapat mendukung. Ajak para pembelajar untuk menentukan sasaran dalam jangka pndek untuk satu hari sebagai pelengkap bagi sasaran jangka panjang. Pastikan bahwa sasaran tersebut positf, terukur dan dapat dicapai. Sebuah studi yang dilakukan di Oxford University (Drake1996) menemukan bahwa visualisasi sebelum aktivitas pembelajaran juga dapat meningkatkan pembelajaran. Guru sebaiknya menciptakan rutinitas harian bagi pembelajar, sebelum memulai pembelajaran buatlah agar pembelajar melakukan beberapa peregangan fisik dan pemanasan mental seperti parmainan peran, pertanyaan-pertanyaan yang memancing, atau olah pikir.

Kesemuaanya itu dilakukan agar dapat meningkatkan intelegensi tanpa batas menggunakan pengayaan yang sesuai dengan kondisi lingkungan bagi pembelajar. Seorang anak mampu meningkatkan intelegensinya mengunakan stimulasi mental. Anak yang berada di lingkungan pembelajaran yang menantang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi. Efek pengayaan tetap kuat pada semua usia. Otak manusia dapat dan terus menumbuhkan sel-sel baru atau neurogenesis, neurogenesis yang jelas terlihat pada hipokampus, bagian yang peka bagi pembelajaran dan memori. Perubahan spesifik pada neuron ditemukan paling cepat 48 jam setelah pemaparan. Tugas-tugas pembelajaran yang kompleks dan menantanglebih baik daripada yang sederhana dan mudah. Lebih banyak interaksi dan gerak tubuh lebih baik daripada isolasi dan kurang aktif. Lingkungan yang membosankan akan menipiskan korteksdaripada lingkungan yang diperkaya. otak manusia dapat diperkaya dengan cara memperkaya lingkungan. Untuk memperkaya lingkungan dapat dilakukan dengan kegiatan seperti menciptakan lingkungan yang multisensori.

Sedangkan untuk mereka yang sudah dewasa untuk memperkaya otak mereka. Pertama, ambilah kursus yang tidak pernah Anda pikirkan; kedua, pergilah ke tempat-tempat yang belum pernah Anda kunjungi; ketiga, lakukanlah sesuatu yang menantang Anda secara fisik dan emosional; keempat, teladanilah seseorang yang ahli dalam melakukan sesuatu yang menarik minat Anda; kelima, berlanggananlah koran atau majalah yang berbeda sama sekali dengan yang pernah Anda lnggan;keenam, ikut dan bergabunglah dengan kegiatan sosial-budaya yang baru; dan ketujuh, kembangkanlah hobi yang baru.

Saat ini sekolah- sekolah yang ada semakin aktif dalam menciptakan berbagai macam lingkungan yang diperkaya yang sesuai bagi otak siswa. Pembelajaran langsung dalam dunia nyata saat ini terlihat member inspirasi seperti termasuk kunjungan lapangan, kunjungan atu studi di luar negeri, studi pustaka, ligkungan di sekitar rumah, taman, latihan langsung, konvensi, reli, pertemuan khusus, atau berlibur, semua ini bervariasi dan dapat memperkaya yang terjadi secara alamiah dalam kehidupan.


0 komentar:

Posting Komentar